Musicians Find a Home on WordPress.com

WordPress.com News

If you had any doubt that WordPress.com makes a great online home for your band, the range of artists who are now using it to promote their work and grow their fan base should put that to rest.  New musicians are signing on every day, making WordPress.com the go-to for artists who want sleek, functional, engaging sites without investing a ton of money or time.

Here are just a few of the acts who are taking advantage of features like the gig calendar and embedded tracks from SoundCloud and Bandcamp.  They’re all using the Soundcheck theme, developed specifically for musicians, but they’ve used custom touches to build sites with unique looks and personality.

tae phoenix

Tae Phoenix is a Seattle-based singer-songwriter who recently released her first album, Rise. Her site takes full advantage of everything WordPress.com and the Soundcheck theme have to offer, with embedded audio and video, a tour…

Lihat pos aslinya 412 kata lagi

Aspek Perkembangan kognitif anak usia sekolah dasar

  1. 1.      Pengertian Perkembangan Kognitif

Perkembangan Kognitif adalah perkembangan kemampuan anak berpikir dengan penalaran yang semakin canggih seiring dengan bertambahnya usia. Mulai dari anak yang bersifat alami kemudian memiliki ketertarikan terhadap dunia dan secara aktif mencari informasi yang dapat membantu mereka memahami dunia yang semakin maju. Anak pun akan terus-menerus bereksperimen dengan obyek-obyek yang mereka jumpai. Anak-anak tidak hanya sekedar bereksperimen namun mereka juga mengumpulkan hal-hal yang telah mereka pelajari kemudian terisolasi. Piaget mengemukakan bahwa anak-anak mengontruksi keyakinan-keyakinan dan pemahaman-pemahaman mereka berdasarkan pengalaman (konstruktivisme).

Hal-hal yang dipelajari dan dapat dilakukan anak-anak diorganisasikan sebagai kumpulan tindakan dan pikiran yang serupa, yang digunakan secara berulang dalam rangka merespon lingkungan (skema). Perkembangan dan pembelajaran kognitif terjadi sebagai hasil dua proses yang saling melengkapi (komplementer) asimilasi dan akomodasi. Asimilasi melibatkan respons terhadap obyek atau peristiwa sesuai dengan skema yang sudah ada, dan di dalam akomodasi anak-anak memodifikasi skema yang telah ada sehingga sesuai dengan obyek atau peristiwa baru yang telah dialami. Didalam peristiwa baru ini anak mulai berinteraksi karena melalui interaksi dengan orang lain anak akan berfikir bahkan menyadari bahwa individu-individu yang berbeda akan memandang hal-hal secara berbeda dan pandangan-pandangan mereka tentang dunia belum tentu akurat atau logis.

  1. 2.      Aspek Perkembangan Kognitif

Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian individu anak, karena kepribadian individu membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Secara umum dapat dibedakan beberapa aspek utama kepribadian individu anak, yaitu aspek

1. Kognitif

Kognitif perkembangannya diawali dengan perkembangan kemampuan mengamati, melihat hubungan dan memecahkan masalah sederhana. Kemudian berkembang ke arah pemahaman dan pemecahan masalah yang lebih rumit. Aspek ini berkembang pesat pada masa anak mulai masuk sekolah dasar (usia 6-7  tahun). Berkembang konstan selama masa belajar dan mencapai puncaknya pda masa sekolah menengah atas (usia

16-17 tahun).

Menurut Piaget, dinamika perkembangan intelektual individu mengikuti dua proses, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau pengalaman baru ke dalam struktur kognitif yang sudah ada di dalam pikirannya. Ada dua fungsi guru SD sekaitan proses asimilasi, yakni meletakkan dasar struktur kognitif yang tepat tentang sesuatu konsep pada kognisi anak dan memperkaya struktur kognitif menjadi semakin lengkap dan mendalam. Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan individu dalam situasi ini, yakni

(a) membentuk struktur kognitif baru yang cocok dengan rangsangan atau pengalaman baru; (b) memodifikasi struktur kognitif yang ada sehingga cocok dengan rangsangan atau

pengalaman baru.

Menurut Piaget, proses asimilasi dan akomodasi terus berlangsung pada diri seseorang. Dalam perkembangan kognitif, diperlukan keseimbangan antara kedua proses ini. Keseimbangan itu disebut ekuilibrium, yakni pengaturan diri secara mekanis yang perlu

untuk mengatur keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi.

Piaget membagi proses perkembangan fungsi-fungsi dan perilaku kognitif ke dalam

empat tahapan utama yang secara kualitatif setiap tahapan memunculkan karakteristik

yang berbeda-beda. Tahapan perkembangan kognitif itu adalah:

(a) periode sensori motorik (0;0-2;0),

(b) periode praoperasional (2;0-7;0 tahun),

(c) periode operasional konkrit (7;0-11 atau 12;0 tahun),

(d) periode operasional formal (11;0 atau 12;0 – 14 atau15;0).

2. Fisik

Perkembangan fisik anak usia SD mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku umum menyangkut: tipe perubahan, pola pertumbuhan fisik  dan karakteristik perkembangan serta perbedaan individual. Perubahan dalam proporsi mencakup perubahan tinggi dan berat badan.Pada fase ini pertumbuhan fisik anak tetap berlangsung. Anak menjadi lebih tinggi,lebih berat, lebih kuat, dan lebih banyak belajar berbagai keterampilan. Perkembangan fisik pada masa ini tergolong lambat tetapi konsisten, sehingga cukup beralasan jika dikenal sebagai masa tenang.

3. Sosial

Perkembangan aspek sosial diawali pada masa kanak-kanak (usia 3-5 tahun). Anak senang bermain bersama teman sebayanya. Hubungan persebayaan ini berjalan terus dan agak pesat terjadi pada masa sekolah (usia 11-12 tahun) dan sangat pesat pada masa remaja(16-18 tahun). Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak berlangsung melalui hubungan antar teman dalam berbagai bentuk permainan.

4. Bahasa

Aspek bahasa berkembang dimulai dengan peniruan bunyi dan suara, berlanjut dengan meraban. Pada awal masa sekolah dasar berkembang kemampuan berbahasa sosial yaitu bahasa untuk memahami perintah, ajakan serta hubungan anak dengan teman-temannya atau orang dewasa. Pada akhir masa sekolah dasar berkembang bahasa pengetahuan. Perkembangan ini sangat berhubungan erat dengan perkembangan kemampuan intelektualdansosial. Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan berpikir merupakan suatu proses melihat dan memahami hubungan antar hal. Bahasa juga merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan komunikasi berlangsung dalam suatu interaksi sosial. Dengan demikian perkembangan kemampuan berbahasa juga berhubungan erat dan saling menunjang dengan perkembangan kemampuan sosial. Perkembangan bahasa yang berjalan pesat pada awal masa sekolah dasar mencapai kesempurnaan pada akhir masa remaja.

5. Afektif

Perkembangan aspek afektif atau perasaan berjalan konstan, kecuali pada masa remaja awal (13-14 tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun). Pada masa remaja awal ditandai oleh rasa optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah, rasa senang datang silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan kesedihan, rasa akrab bertukar dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir yaitu pada usia 18-21 tahun.

6. Moral keagamaan

Aspek moral dan keagamaan juga sudah berkembang sejak anak masih kecil. Peranan lingkungan terutama lingkungan keluarga sangat dominan bagi perkembangan aspek ini. Pada mulanya anak melakukan perbuatan bermoral atau keagamaan karena meniru, baru kemudian menjadi perbuatan atas prakarsa sendiri. Perbuatan prakarsa sendiripun pada mulanya dilakukan karena adanya kontrol atau pengawasan dari luar, kemudian berkembang karena kontro dari dalam atau dari dirinya sendiri. Tingkatan tertinggi dalam perkembangan moral adalah melakukan sesuatu perbuatan bermoral karena panggilan hati nurani, tanpa perintah, tanpa harapan akan sesuatu imbalan atau pujian. Secara potensial tingkatan moral ini dapat dicapai oleh individu pada akhir masa remaja, tetapi faktor-faktor dalam diri dan lingkungan individu anak sangat berpengaruh

terhadap pencapaiannya.

  1. 3.      Upaya Mengoptimalkan Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah Dasa

Pada dasarnya anak-anak sebagai generasi yang unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan lingkungan yang subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka dapat tumbuh dengan optimal.

Dengan demikian, orangtua, disamping guru memegang peran penting untuk menciptakan lingkungan tersebut guna merangsang segenap potensi anak agar dapat berkembang secara maksimal..

  1. 1.      Memahami Anak

Keberhasilan suatu pendidikan sering dikaitkan dengan kemampuan para orang tua dalam hal memahami anak sebagai individu yang unik, dimana setiap anak dilihat sebagai individu yang memiliki potensi-potensi yang berbeda satu sama lain namun saling melengkapi dan berharga. Mungkin dapat diibaratkan sebagai bunga-bunga aneka warna di suatu taman yang indah, mereka akan tumbuh dan merekah bersama

  1. 2.      Bukan Orang Dewasa Mini

Anak adalah tetap anak-anak, bukan orang dewasa ukuran mini. Mereka memiliki keterbatasan-keterbatasan bila harus dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu mereka juga memiliki dunia sendiri yang khas dan harus dilihat dengan kaca mata anak-anak.

Untuk itu dalam menghadapi mereka dibutuhkan adanya kesabaran, pengertian serta toleransi yang mendalam. Mengharapkan mereka bisa mengerti sesuatu dengan cepat dengan membayangkan bahwa mereka adalah orang-orang dewasa seperti kita, tentu bukan merupakan sikap yang bijaksana.

  1. 3.      Dunia Bermain

Dunia mereka adalah dunia bermain, yaitu dunia yang penuh spontanitas dan menyenangkan. Sesuatu akan dilakukan oleh anak dengan penuh semangat apabila terkait dengan penuh suasana yang menyenangkan. Namun sebaliknya akan dibenci dan dijauhi oleh anak apabila suasananya tidak menyenangkan.

Seorang anak akan rajin belajar, melakukan pekerjaan rumahnya apabila suasana belajar adalah suasana yang menyenangkan dan menumbuhkan tantangan.

  1. 4.      Berkembang

Anak selain tumbuh secara fisik, juga berkembang secara psikologis. Tidak bisa anak yang dulu sewaktu masih bayi tampak begitu lucu dan penurut, sekarang pada usia 3 tahun misalnya, juga tetap dituntut untuk lucu dan penurut. Ada fase-fase perkembangan yang dilaluinya dan anak menampilkan berbagai perilaku sesuai dengan ciri-ciri masing-masing fase perkembangan tersebut.

  1. 5.      Senang Meniru

Anak-anak pada dasarnya senang meniru, karena salah satu proses pembentukan tingkah laku mereka adalah diperoleh dengan cara meniru. Anak-anak yang gemar membaca umumnya adalah anak-anak yang mempunyai lingkungan dimana orang-orang di sekelilingnya adalah juga gemar membaca. Mereka meniru ibu, ayah, kakak atau orang-orang lain di sekelilingnya yang mempunyai kebiasaan membaca dengan baik tersebut.

Dengan demikian maka orang tua dan guru dituntut untuk bisa memberikan contoh-contoh keteladanan yang nyata akan hal-hal yang baik, termasuk perilaku bersemangat dalam mempelajari hal-hal baru.

  1. 6.      Kreatif

Anak-anak pada dasarnya adalah kreatif.Mereka memiliki ciri-ciri yang oleh para ahli sering digolongkan sebagai ciri-ciri individu yang kreatif, misalnya : rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, imajinasi yang tinggi, minat yang luas, tidak takut salah, berani menghadapi risiko, bebas dalam berpikir, senang akan hal-hal yang baru, dan sebagainya.

Dalam hal ini maka orang tua dan guru perlu memahami kreativitas yang ada pada diri anak-anak, dengan bersikap luwes dan kreatif pula. Bahan-bahan pelajaran di sekolah, termasuk bahan ulangan dan ujian hendaknya tidak sekedar menuntut anak untuk memberikan satu-satunya jawaban yang benar menurut guru atau kunci. Kepada mereka tetaplah perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan imajinasinya secara “liar” , dengan menerima dan menghargai adanya alternatif jawaban yang kreatif.

terlelap dalam kebisingan

 

– RUNTUH. Itu keadaan yang mungkin akan benar-benar terjadi pada Indonesia beberapa tahun ke depan, karena kehilangan generasi mudanya. Padahal, generasi muda adalah penerus estafet pembangungan yang akan menjadi potensi yang luar biasa bagi kemajuan bangsa. Dan sejahtera atau tidaknya suatu bangsa ditentukan dari bagaimana kualitas pemuda hari ini. Namun, berkaca pada fakta yang bertebaran di sekitar kita, kemungkinan runtuhnya bangsa ini semakin besar terjadi. Bak pohon bambu, untuk menuntaskan masalah ini adalah dengan membabat habis akar permasalahannya

Bulan Oktober di Indonesia sering dikaitkan dengan kebangkitan pemuda. Tak lain karena peristiwa historis tahun 1928 yakni sumpah pemuda, yang termasuk dalam titik awal proses panjang sejarah memperjuangkan kemerdekaan yang kemudian mencapai puncaknya pada 17 Agustus 1945. Setiap perubahan yang dimaksudkan untuk kemajuan, selalu saja ada peran pemuda dibaliknya. Pemuda selalu dikaitkan dengan mereka yang kritis, yang menjadi pelopor, energi yang paling dominan memperjuangkan perubahan menuju kemajuan.

Setelah melalui proses panjang, Indonesia dengan segudang keunggulan potensi alam dan jumlah masyarakatnya ke empat terbanyak di dunia. Cobalah kita tanya pendapat masyarakat tentang negeri ini, mulai dari penarik becak sampai insinyur bahkan pengusaha, semua menghasilkan satu suara, yakni keterpurukan negeri ini dan menginginkan perubahan. Wajar saja, telah dibawa kemana Indonesia selama 67 tahun terakhir ini? Permasalahan tak kunjung padam, mulai dari ekonomi termasuk harga kebutuhan pokok yang terus merangkak naik, sosial termasuk kesenjangan yang tinggi, pendidikan yang sarat biaya, kesehatan mencangkup betapa sulitnya warga miskin untuk berobat, sampai perpolitikan yang malah dijadikan ajang jual-beli melalui suap dan korupsi, juga segudang masalah yang lain.

Semua ini cukup menjadi alasan, perlu sekali negeri ini akan perubahan, yang pasti perubahan mendasar sampai membabat habis akar permasalahan untuk mencapai kemajuan. Perubahan ini sulit dengan absennya peran pemuda. Masalahnya kini, pemuda di negeri ini kehilangan gaungnya, yang terdengar malah gema krisis moral yang melanda. Tawuran pelajar yang makin sering terjadi, salah satunya tawuran antar SMU 6 dan SMU 70 Jakarta yang sampai menjatuhkan korban jiwa pada 24 September lalu. Bahkan dikalangan mahasiswa pun sama, salah satunya tawuran mahasiswa Fakultas Teknik dengan Fakultas Seni dan Desain di Universitas Negeri Makassar, 11 Oktober lalu yang sampai merusakkan bahkan menghancurkan fasilitas dan gedung kampus.

Komnas Perlindungan Anak mencatat, semester satu tahun 2012 ini saja, sudah ditemukan 139 kasus tawuran pelajar. Belum juga masalah narkoba, hasil survei BNN menunjukkan prevalensi penyalahgunaan narkoba di lingkungan pelajar mencapai 4,7% dari jumlah pelajar dan mahasiswa, atau sekitar 921.629 orang. Kemudian masalah narkoba, di mana berdasarkan data Komnas Perlindungan Anak, dari 2,5 juta kasus aborsi, sebanyak 62,6 % dilakukan anak di bawah umur 18 tahun. Tiga fakta mengenai tawuran, narkoba dan seks bebas ini saja, merupakan bukti yang jelas betapa krisis moral kian melanda para pemuda, termasuk kalangan pelajar dan mahasiswa.

Pertanyaannya, bagaimana negeri ini bisa berubah, bisa maju, jika pemudanya krisis moral seperti ini? Padahal masa depan bangsa ada di pundak mereka. terlebih kalangan pelajar dan mahasiswa, di mana mereka ini sebagai kaum intelektual, yang seharusnya melalui pendidikan yang mereka terima, mereka dapat kritis dan paham mana yang benar atau salah, bukan sebaliknya. Nah, dapatlah ditarik kesimpulan, kaum intelektual ini berperilaku demikian karena ada yang salah dengan pendidikan yang mereka terima.

Selama ini banyak orang yang kurang tahu atau bahkan tidak tahu, bahwa Indonesia menjalankan sistem pendidikan yang berlandaskan sekulerisme. Ini sangat jelas terlihat dalam kurikulumnya, di mana pelajaran agama pada jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah hanya diberikan selama dua jam pelajaran per minggu, dan pada tingkat lanjut pun hanya diberikan muatan 4 SKS, di mana dalam 8 semester perkuliahan umum, hanya mahasiswa hanya mendapati 2 semester mata kuliah agama. Tentu tidak termasuk pendidikan lanjutan jurusan keagamaan. Padahal, sistem pendidikan hanyalah satu sub dari sistem negara ini, bersama-sama dengan sistem ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, dll. Sekulerisme merupakan akidah dari ideologi kapitalisme. Dengan akidahnya saja telah terbukti gagal memajukan bangsa, apakah kita masih mau bernaung di bawah ideologi gagal ini?

SOLUSI

Inilah akar masalahnya, karena Indonesia menerapkan kapitalisme sebagai sistem pengatur dalam negara. Untuk menghindarkan negeri ini dari keruntuhan yang semakin mungkin terjadi, maka kita harus membabat akar masalahnya. Kita harus melakukan perubahan sistem untuk menyelamatkan generasi muda dari kehancuran, dan dengan sendirinya negeri ini akan terhindar dari keruntuhan. Nyata sudah sistem kapitalisme sudah gagal menjadi solusi. Dan kini, satu-satunya solusi atas semua permasalahan adalah sistem Islam. Sistem Islam, di mana dalam pendidikan sendiri tak mungkin memakai sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Pelajar bukan saja diberikan pendidikan berupa ilmu tapi juga dididik kepribadiannya dan diperkuat imannya, sehingga mencetak pelajar yang menggunakan potensi akal dan iman secara maksimal. Dengan begitu jauhlah pelajar dari tawuran, narkoba, seks bebas, dsb. Mengantungi generasi muda yang sarat ilmu dan tegak imannya, estafet bisa tersalurkan dan masa depan bisa terselamatkan, insya Allah.

Saatnya membebaskan diri dari cengkraman krisis moral. Saatnya menyelamatkan kami dari keruntuhan. Saatnya berjuang untuk membuang sistem gagal itu dan memperjuangkan Islam. Tiada kemuliaan tanpa Islam. Islam takkan sempurna tanpa diterapkan sebagai sebuah sistem yang mengatur setiap aspek kehidupan secara menyeluruh. Aturan Islam takkan berfungsi tanpa ditegakkan dalam sebuah institusi kenegaraan, yaitu Khilafah Rasyidah Islamiyah. Wallaahu a’lam bish-shawaab.*/islampos

my campus UMM

Image

umm is that the university is very proud of everyone, including me, here I feel the cool wear every day without ac in the room again. campus is also in the conduct of activities are very fun to make me feel at home will this campus
magnificent white campus, everything is cool and more,,
umm white campus, there are loads of facilities, comfort, etc..
just a lot of advantages offered bgt umm for all of us.
if you want to know more than umm, click on the http://www.umm.ac.id